Senin, 09 Januari 2017

rangkuman ips



BAB 1
MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN
A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Setiap makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk
melangsungkan kehidupannya. Tanpa adanya ruang, maka manusia dan
semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang
adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Interaksi dalam bentuk
pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan
gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi
jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah
dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja
karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability) .

1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
    Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang
    berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan
    penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
    Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan
    alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika
    seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
    faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
    Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya
    untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan
    dengan keuntungan yang diperoleh.
B. Letak dan Luas Indonesia
1. Pemahaman Lokasi Melalui peta
    Lokasi suatu tempat dapat dilihat
    pada sebuah peta. Peta adalah
    gambaran permukaan bumi pada
    suatu bidang datar dan diperkecil
    dengan menggunakan skala. Pada
    peta terdapat sejumlah informasi yang
    menyertainya.
   Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen
penyusunannya terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.

   a. Judul Peta
Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman, hutan, perkebunan, dan lain-lain.

  b. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000, berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan.
  c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi. Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta.
  d. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan.
  e. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis bujur.
  f. Inset
Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
  g. Legenda
Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta.
  h. Sumber Peta
Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.
2. Letak dan Luas Indonesia
   Letak suatu tempat dipermukaan bumi tidak hanya sekadar menunjukkan
posisinya diantara tempat lainnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula
karakteristik tempat tersebut. Sebagai contoh, suatu tempat berada di daerah
pantai. Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu tinggi,
berupa dataran rendah, sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dan
seterusnya.
C. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman
Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang
sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi
kekayaan maritim yang sangat besar. Sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya alam di darat
juga kekayaan sumber daya alam di laut yang tidak kalah besarnya.
1. Potensi Sumber daya Alam Indonesia
    Pernahkah kalian mendengar istilah sumber daya alam? Sumber daya
alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mengingat banyaknya bentuk sumber daya alam,
maka dalam pembahasannya akan dibatasi pada sumber daya berupa hutan
dan bahan tambang.
a. Potensi Sumber daya Hutan
    Hutan Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar yaitu mencapai
99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas
wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011).
Hasil hutan sebenarnya tidak
hanya sekadar kayu. Dari hutan
tropis yang dimiliki Indonesia juga
dihasilkan buah-buahan dan obatobatan.
Namun demikian, hasil
hutan yang banyak dikenal penduduk
adalah sebagai sumber kayu.
Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu
yang 267 diantaranya merupakan
kayu yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Secara umum, jenis-jenis
kayu dan sebarannya adalah sebagai
berikut.

1). Kayu Keruing, Meranti, Agathis
     dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
2). Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3). Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra
     Barat.
4). Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
5). Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
b. Potensi Sumber daya Tambang
Perhatikanlah keadaan sekitar
tempat tinggal kamu masingmasing!
Adakah kegiatan
penambangan yang dilakukan
oleh penduduk di sekitar tempat
tinggalmu? Kegiatan penambangan
apakah yang umumnya dilakukan
oleh mereka? Indonesia merupakan
salah satu negara di dunia yang kaya
akan bahan tambang. Beraneka
bahan tambang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri
maupun luar negeri.
1) Minyak Bumi dan Gas
    Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis
tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan
gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih
terbatas jumlahnya.
2) Batu Bara
    Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
3) Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia
memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai
1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk
industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

4) Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
5) Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira
ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton.
Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika),
Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi
Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).

2. Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8
juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber daya laut Indonesia tidak
hanya berupa ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti minyak bumi, nikel, emas,
bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lainlain
yang berada di bawah permukaan laut.
Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari
sumber daya laut yang lain adalah sumber
daya alam berupa mangrove, terumbu
karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut
di Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
b. Hutan Mangrove
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah
pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu
karang. Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut.
c. Terumbu Karang
Selain memiliki hutan bakau dan
perikanan, terumbu karang juga merupakan
salah satu potensi kelautan Indonesia.
D. Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl Population Data Sheet/WPDS, 2015).
1. Jumlah Penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk.

BAB 2

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA sosial

A. Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama dengan ibu atau pengasuhnya.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut.

a. Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau
    kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan
karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.

b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
   Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien
tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan
adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.

c. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan
    atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,
sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah
    dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami,
atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang
tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha
membantunya.

manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut!
1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2. Berlangsung secara timbal-balik.
3. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
    yang disepakati.
4. Adanya suatu tujuan tertentu.
    Berlangsungnya interaksi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang
    mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi.
a. Proses-Proses yang Asosiatif
    Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.
1). Kerja sama
     Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.

2). Akomodasi
     Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

3). Asimilasi
     Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan
tindakan.
B. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan
Lembaga Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi
sosial tidak mungkin ada kehidupan
bersama. Bertemunya orang perorangan
atau kelompok dalam pergaulan hidup
akan menghasilkan suatu kelompok sosial
yang hidup bersama yang membutuhkan
suatu aturan. Sehingga melahirkan
lembaga untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia.

1. Pengertian Lembaga Sosial
Apabila kamu perhatikan kegiatan yang dilakukan manusia yang ada di
sekitar tempat kamu tinggal dari pagi sampai sore hari, mereka sibuk bekerja,
berdagang, ke sekolah, ke sawah, atau ke laut.

a. Cara (Usage)
Cara lebih terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat.
Penyimpangan dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman
berat akan tetapi hanya sekedar celaan.

b. Kebiasaan (Folksway)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama.

c. Tata Kelakuan (Mores)
Kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur
kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan
dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi.

d. Adat Istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan
masyarakat yang mengikat para anggotanya.

2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial
Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis
lembaga sosial dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling
melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Lembaga sosial
tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan
kehidupan bersama. Jika dalam suatu masyarakat tidak ada lembaga sosial,
maka kehidupan dalam masyarakat akan mengalami kekacauan.

Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan
yang saling melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis
dan fungsi lembaga sosial.

a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu dan anaknya.

b. Lembaga Agama
Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam
masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.

c. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan
antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

d. Lembaga Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

e. Lembaga Politik
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti
kota atau negara kota.

Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang
berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  2. Presiden dan Wakil Presiden
  3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
  5. Pemerintahan Daerah
  6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
  7. Partai Politik




BAB 1
MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN
A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Setiap makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk
melangsungkan kehidupannya. Tanpa adanya ruang, maka manusia dan
semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang
adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Interaksi dalam bentuk
pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan
gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi
jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah
dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja
karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability) .

1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
    Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang
    berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan
    penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
    Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan
    alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika
    seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
    faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
    Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya
    untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan
    dengan keuntungan yang diperoleh.
B. Letak dan Luas Indonesia
1. Pemahaman Lokasi Melalui peta
    Lokasi suatu tempat dapat dilihat
    pada sebuah peta. Peta adalah
    gambaran permukaan bumi pada
    suatu bidang datar dan diperkecil
    dengan menggunakan skala. Pada
    peta terdapat sejumlah informasi yang
    menyertainya.
   Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen
penyusunannya terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.

   a. Judul Peta
Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman, hutan, perkebunan, dan lain-lain.

  b. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000, berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan.
  c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi. Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta.
  d. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan.
  e. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis bujur.
  f. Inset
Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
  g. Legenda
Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta.
  h. Sumber Peta
Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.
2. Letak dan Luas Indonesia
   Letak suatu tempat dipermukaan bumi tidak hanya sekadar menunjukkan
posisinya diantara tempat lainnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula
karakteristik tempat tersebut. Sebagai contoh, suatu tempat berada di daerah
pantai. Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu tinggi,
berupa dataran rendah, sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dan
seterusnya.
C. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman
Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang
sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi
kekayaan maritim yang sangat besar. Sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya alam di darat
juga kekayaan sumber daya alam di laut yang tidak kalah besarnya.
1. Potensi Sumber daya Alam Indonesia
    Pernahkah kalian mendengar istilah sumber daya alam? Sumber daya
alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mengingat banyaknya bentuk sumber daya alam,
maka dalam pembahasannya akan dibatasi pada sumber daya berupa hutan
dan bahan tambang.
a. Potensi Sumber daya Hutan
    Hutan Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar yaitu mencapai
99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas
wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011).
Hasil hutan sebenarnya tidak
hanya sekadar kayu. Dari hutan
tropis yang dimiliki Indonesia juga
dihasilkan buah-buahan dan obatobatan.
Namun demikian, hasil
hutan yang banyak dikenal penduduk
adalah sebagai sumber kayu.
Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu
yang 267 diantaranya merupakan
kayu yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Secara umum, jenis-jenis
kayu dan sebarannya adalah sebagai
berikut.

1). Kayu Keruing, Meranti, Agathis
     dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
2). Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3). Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra
     Barat.
4). Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
5). Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
b. Potensi Sumber daya Tambang
Perhatikanlah keadaan sekitar
tempat tinggal kamu masingmasing!
Adakah kegiatan
penambangan yang dilakukan
oleh penduduk di sekitar tempat
tinggalmu? Kegiatan penambangan
apakah yang umumnya dilakukan
oleh mereka? Indonesia merupakan
salah satu negara di dunia yang kaya
akan bahan tambang. Beraneka
bahan tambang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri
maupun luar negeri.
1) Minyak Bumi dan Gas
    Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis
tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan
gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih
terbatas jumlahnya.
2) Batu Bara
    Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
3) Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia
memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai
1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk
industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

4) Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
5) Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira
ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton.
Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika),
Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi
Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).

2. Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8
juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber daya laut Indonesia tidak
hanya berupa ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti minyak bumi, nikel, emas,
bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lainlain
yang berada di bawah permukaan laut.
Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari
sumber daya laut yang lain adalah sumber
daya alam berupa mangrove, terumbu
karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut
di Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
b. Hutan Mangrove
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah
pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu
karang. Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut.
c. Terumbu Karang
Selain memiliki hutan bakau dan
perikanan, terumbu karang juga merupakan
salah satu potensi kelautan Indonesia.
D. Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl Population Data Sheet/WPDS, 2015).
1. Jumlah Penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk.

BAB 2

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA sosial

A. Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama dengan ibu atau pengasuhnya.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut.

a. Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau
    kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan
karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.

b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
   Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien
tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan
adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.

c. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan
    atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,
sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah
    dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami,
atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang
tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha
membantunya.

manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut!
1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2. Berlangsung secara timbal-balik.
3. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
    yang disepakati.
4. Adanya suatu tujuan tertentu.
    Berlangsungnya interaksi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang
    mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi.
a. Proses-Proses yang Asosiatif
    Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.
1). Kerja sama
     Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.

2). Akomodasi
     Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

3). Asimilasi
     Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan
tindakan.
B. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan
Lembaga Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi
sosial tidak mungkin ada kehidupan
bersama. Bertemunya orang perorangan
atau kelompok dalam pergaulan hidup
akan menghasilkan suatu kelompok sosial
yang hidup bersama yang membutuhkan
suatu aturan. Sehingga melahirkan
lembaga untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia.

1. Pengertian Lembaga Sosial
Apabila kamu perhatikan kegiatan yang dilakukan manusia yang ada di
sekitar tempat kamu tinggal dari pagi sampai sore hari, mereka sibuk bekerja,
berdagang, ke sekolah, ke sawah, atau ke laut.

a. Cara (Usage)
Cara lebih terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat.
Penyimpangan dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman
berat akan tetapi hanya sekedar celaan.

b. Kebiasaan (Folksway)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama.

c. Tata Kelakuan (Mores)
Kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur
kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan
dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi.

d. Adat Istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan
masyarakat yang mengikat para anggotanya.

2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial
Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis
lembaga sosial dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling
melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Lembaga sosial
tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan
kehidupan bersama. Jika dalam suatu masyarakat tidak ada lembaga sosial,
maka kehidupan dalam masyarakat akan mengalami kekacauan.

Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan
yang saling melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis
dan fungsi lembaga sosial.

a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu dan anaknya.

b. Lembaga Agama
Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam
masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.

c. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan
antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

d. Lembaga Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

e. Lembaga Politik
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti
kota atau negara kota.

Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang
berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  2. Presiden dan Wakil Presiden
  3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
  5. Pemerintahan Daerah
  6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
  7. Partai Politik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar