BAB
1
MANUSIA, TEMPAT
DAN LINGKUNGAN
A.
Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Setiap
makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk
melangsungkan
kehidupannya. Tanpa adanya ruang, maka manusia dan
semua
makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang
adalah
tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian yang digunakan
oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Interaksi dalam
bentuk
pergerakan
manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan
gagasan dan
informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan
barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi
jika ongkos
untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah
dari keuntungan
yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja
karena
penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Ada beberapa
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi
keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability)
.
1. Saling
Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada
wilayah-wilayah yang
berbeda komoditas yang dihasilkannya.
Misalnya, wilayah A merupakan
penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
2. Kesempatan
Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi
yang menawarkan
alternatif lebih baik sebagai tempat asal
maupun tempat tujuan. Jika
seseorang akan membeli suatu produk, maka
ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
3. Kemudahan
Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang
memerlukan biaya. Biaya
untuk terjadinya interaksi tersebut harus
lebih rendah dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh.
B.
Letak dan Luas Indonesia

Lokasi suatu tempat dapat dilihat
pada sebuah peta. Peta adalah
gambaran permukaan bumi pada
suatu bidang datar dan diperkecil
dengan menggunakan skala. Pada
peta terdapat sejumlah informasi yang
menyertainya.
Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen
penyusunannya. Komponen
penyusunannya
terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis
astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.
a. Judul Peta
Judul peta
menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta
penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran
penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman,
hutan, perkebunan, dan lain-lain.
b. Skala Peta
Skala peta
menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak
sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000,
berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan.
c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah
peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan
oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi.
Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta.
d. Simbol Peta
Simbol peta
adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan.
e. Garis Koordinat
Garis koordinat
adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis
bujur.
f. Inset
Inset merupakan
peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang dipetakan
diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g. Legenda
Legenda
menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta.
h. Sumber Peta
Sumber peta
menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber
peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta
yang dihasilkannya.
2.
Letak dan Luas Indonesia
Letak suatu tempat dipermukaan bumi tidak
hanya sekadar menunjukkan
posisinya
diantara tempat lainnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula
karakteristik
tempat tersebut. Sebagai contoh, suatu tempat berada di daerah
pantai.
Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu tinggi,
berupa dataran
rendah, sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dan
seterusnya.
C.
Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman
Indonesia
Indonesia
dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang
sangat
besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi
kekayaan
maritim yang sangat besar. Sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan
lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya alam di darat
juga kekayaan sumber
daya alam di laut yang tidak kalah besarnya.
1.
Potensi Sumber daya Alam Indonesia
Pernahkah kalian mendengar istilah sumber
daya alam? Sumber daya
alam adalah
semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
dipakai untuk
kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda
mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Mengingat banyaknya bentuk sumber daya alam,
maka dalam
pembahasannya akan dibatasi pada sumber daya berupa hutan
dan bahan tambang.
a.
Potensi Sumber daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi
yang sangat
besar yaitu mencapai
99,6 juta
hektar atau 52,3% dari luas
wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011).
Hasil hutan
sebenarnya tidak
hanya sekadar
kayu. Dari hutan
tropis yang
dimiliki Indonesia juga
dihasilkan
buah-buahan dan obatobatan.
Namun demikian,
hasil
hutan yang
banyak dikenal penduduk
adalah sebagai
sumber kayu.
Setidaknya
terdapat 4000 jenis kayu
yang 267
diantaranya merupakan
kayu yang
memiliki nilai ekonomi
tinggi. Secara
umum, jenis-jenis
kayu dan
sebarannya adalah sebagai
berikut.

dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi,
dan Kalimantan.
2). Kayu jati
banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3). Rotan
banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra
Barat.
4). Kayu
Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
5). Kayu Rasamala dan Akasia banyak
dihasilkan di Jawa Barat.
b.
Potensi Sumber daya Tambang
Perhatikanlah
keadaan sekitar
tempat tinggal
kamu masingmasing!
Adakah kegiatan
penambangan
yang dilakukan
oleh penduduk
di sekitar tempat
tinggalmu?
Kegiatan penambangan
apakah yang
umumnya dilakukan
oleh mereka?
Indonesia merupakan
salah satu negara
di dunia yang kaya
akan bahan
tambang. Beraneka
bahan tambang
tersedia untuk
memenuhi
kebutuhan dalam negeri
maupun luar negeri.
1) Minyak
Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi
utama yang saat ini banyak
dipakai untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan
sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis
tumbuhan dan
sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan
gelombang.
Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih
terbatas jumlahnya.
2) Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan
mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen.
3)
Bauksit
Bauksit adalah
sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat
untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia
memiliki
potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai
1.262.710 ton.
Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk
industri dalam
negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah
Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4)
Pasir Besi
Pasir besi
dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas
penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra,
Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).
5)
Emas
Emas umumnya
dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira
ESDM, produksi
emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton.
Berikut ini
tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika),
Kalimantan
Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi
Utara (Bolaang
Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).
2.
Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas laut
Indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh luas
wilayah Indonesia, yaitu 5,8
juta km2. Di
dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam
yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber
daya laut Indonesia tidak
hanya berupa
ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti
minyak bumi, nikel, emas,
bauksit, pasir,
bijih besi, timah, dan lainlain
yang berada di
bawah permukaan laut.
Kekayaan yang
dapat dimanfaatkan dari
sumber daya
laut yang lain adalah sumber
daya alam
berupa mangrove, terumbu
karang, dan
lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir.
a.
Perikanan
Sumber daya
perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut
di Indonesia
yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang
besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
b.
Hutan Mangrove
Selain ikan,
kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah
pesisir berupa
hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu
karang. Hutan
mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut.
c.
Terumbu Karang
Selain memiliki
hutan bakau dan
perikanan,
terumbu karang juga merupakan
salah satu potensi kelautan
Indonesia.
D.
Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia
adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang
sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl
Population Data Sheet/WPDS, 2015).
1.
Jumlah Penduduk
Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan
Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat
di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika
Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2.
Persebaran Penduduk
Persebaran atau
distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk
dapat dikenali dari kepadatan penduduk.
BAB
2
INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA sosial
A.
Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah
satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan
manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat
di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama
dengan ibu atau pengasuhnya.
Berlangsungnya
suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa
faktor, antara
lain sebagai berikut.
a. Faktor
imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau
kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan
bermain masak-masakan
karena melihat
ibunya pada saat memasak di dapur.
b. Faktor
sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
Contohnya, seorang pasien yang akan berobat
ke seorang dokter, pasien
tersebut akan
cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan
adanya rasa
sugesti pada dokter tersebut.
c. Faktor
identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan
atau
keinginan-keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain.
Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,
sehingga semua
tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor
simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah
dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan
apa yang dilakukan, dialami,
atau diderita
orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang
tertimpa
musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha
membantunya.
manusia
dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut!
1. Jumlah
pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2. Berlangsung
secara timbal-balik.
3. Adanya
komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
yang
disepakati.
4. Adanya suatu
tujuan tertentu.
Berlangsungnya interaksi sosial di dalam
masyarakat terdapat aturan yang
mengatur perilaku manusia dalam
berinteraksi.
a.
Proses-Proses yang Asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau
sekelompok orang melakukan
interaksi
sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.
1).
Kerja sama
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai
suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.
2).
Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk
pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu
pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
3).
Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan
bertingkah laku dalam
menghadapi
perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan
tindakan.
B.
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan
Lembaga
Sosial
Interaksi
sosial adalah kunci dari semua
kehidupan
sosial, karena tanpa interaksi
sosial
tidak mungkin ada kehidupan
bersama.
Bertemunya orang perorangan
atau
kelompok dalam pergaulan hidup
akan
menghasilkan suatu kelompok sosial
yang
hidup bersama yang membutuhkan
suatu
aturan. Sehingga melahirkan
lembaga
untuk memenuhi berbagai
kebutuhan
hidup manusia.
1.
Pengertian Lembaga Sosial
Apabila kamu
perhatikan kegiatan yang dilakukan manusia yang ada di
sekitar tempat
kamu tinggal dari pagi sampai sore hari, mereka sibuk bekerja,
berdagang, ke
sekolah, ke sawah, atau ke laut.
a. Cara (Usage)
Cara lebih
terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat.
Penyimpangan
dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman
berat akan
tetapi hanya sekedar celaan.
b. Kebiasaan (Folksway)
Kebiasaan
adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang
sama.
c. Tata
Kelakuan (Mores)
Kebiasaan itu
kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur
kelakuan
bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan
dan jika
terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi.
d. Adat
Istiadat (Customs)
Tata kelakuan
yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan
masyarakat yang
mengikat para anggotanya.
2.
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial
Dalam
masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis
lembaga sosial
dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling
melengkapi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Lembaga sosial
tumbuh karena
kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan
kehidupan
bersama. Jika dalam suatu masyarakat tidak ada lembaga sosial,
maka kehidupan
dalam masyarakat akan mengalami kekacauan.
Setiap lembaga
memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan
yang saling
melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis
dan fungsi
lembaga sosial.
a.
Lembaga Keluarga
Keluarga
merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu
dan anaknya.
b.
Lembaga Agama
Lembaga Agama
adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam
masyarakat yang
telah dirumuskan dan dibakukan.
c.
Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi
bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan
antar manusia
dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
d.
Lembaga Pendidikan
Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
e.
Lembaga Politik
Secara
etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti
kota atau
negara kota.
Lembaga politik
merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang
berkembang di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Pemerintahan Daerah
6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
7. Partai Politik
BAB
1
MANUSIA, TEMPAT
DAN LINGKUNGAN
A.
Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Setiap
makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk
melangsungkan
kehidupannya. Tanpa adanya ruang, maka manusia dan
semua
makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang
adalah
tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian yang digunakan
oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Interaksi dalam
bentuk
pergerakan
manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan
gagasan dan
informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan
barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi
jika ongkos
untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah
dari keuntungan
yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja
karena
penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Ada beberapa
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi
keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability)
.
1. Saling
Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada
wilayah-wilayah yang
berbeda komoditas yang dihasilkannya.
Misalnya, wilayah A merupakan
penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
2. Kesempatan
Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi
yang menawarkan
alternatif lebih baik sebagai tempat asal
maupun tempat tujuan. Jika
seseorang akan membeli suatu produk, maka
ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
3. Kemudahan
Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang
memerlukan biaya. Biaya
untuk terjadinya interaksi tersebut harus
lebih rendah dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh.
B.
Letak dan Luas Indonesia

Lokasi suatu tempat dapat dilihat
pada sebuah peta. Peta adalah
gambaran permukaan bumi pada
suatu bidang datar dan diperkecil
dengan menggunakan skala. Pada
peta terdapat sejumlah informasi yang
menyertainya.
Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen
penyusunannya. Komponen
penyusunannya
terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis
astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.
a. Judul Peta
Judul peta
menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta
penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran
penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman,
hutan, perkebunan, dan lain-lain.
b. Skala Peta
Skala peta
menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak
sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000,
berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan.
c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah
peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan
oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi.
Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta.
d. Simbol Peta
Simbol peta
adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan.
e. Garis Koordinat
Garis koordinat
adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis
bujur.
f. Inset
Inset merupakan
peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang dipetakan
diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g. Legenda
Legenda
menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta.
h. Sumber Peta
Sumber peta
menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber
peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta
yang dihasilkannya.
2.
Letak dan Luas Indonesia
Letak suatu tempat dipermukaan bumi tidak
hanya sekadar menunjukkan
posisinya
diantara tempat lainnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula
karakteristik
tempat tersebut. Sebagai contoh, suatu tempat berada di daerah
pantai.
Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu tinggi,
berupa dataran
rendah, sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dan
seterusnya.
C.
Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman
Indonesia
Indonesia
dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang
sangat
besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi
kekayaan
maritim yang sangat besar. Sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan
lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya alam di darat
juga kekayaan sumber
daya alam di laut yang tidak kalah besarnya.
1.
Potensi Sumber daya Alam Indonesia
Pernahkah kalian mendengar istilah sumber
daya alam? Sumber daya
alam adalah
semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
dipakai untuk
kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda
mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Mengingat banyaknya bentuk sumber daya alam,
maka dalam
pembahasannya akan dibatasi pada sumber daya berupa hutan
dan bahan tambang.
a.
Potensi Sumber daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi
yang sangat
besar yaitu mencapai
99,6 juta
hektar atau 52,3% dari luas
wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011).
Hasil hutan
sebenarnya tidak
hanya sekadar
kayu. Dari hutan
tropis yang
dimiliki Indonesia juga
dihasilkan
buah-buahan dan obatobatan.
Namun demikian,
hasil
hutan yang
banyak dikenal penduduk
adalah sebagai
sumber kayu.
Setidaknya
terdapat 4000 jenis kayu
yang 267
diantaranya merupakan
kayu yang
memiliki nilai ekonomi
tinggi. Secara
umum, jenis-jenis
kayu dan
sebarannya adalah sebagai
berikut.

dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi,
dan Kalimantan.
2). Kayu jati
banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3). Rotan
banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra
Barat.
4). Kayu
Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
5). Kayu Rasamala dan Akasia banyak
dihasilkan di Jawa Barat.
b.
Potensi Sumber daya Tambang
Perhatikanlah
keadaan sekitar
tempat tinggal
kamu masingmasing!
Adakah kegiatan
penambangan
yang dilakukan
oleh penduduk
di sekitar tempat
tinggalmu?
Kegiatan penambangan
apakah yang
umumnya dilakukan
oleh mereka?
Indonesia merupakan
salah satu negara
di dunia yang kaya
akan bahan
tambang. Beraneka
bahan tambang
tersedia untuk
memenuhi
kebutuhan dalam negeri
maupun luar negeri.
1) Minyak
Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi
utama yang saat ini banyak
dipakai untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan
sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis
tumbuhan dan
sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan
gelombang.
Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih
terbatas jumlahnya.
2) Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan
mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen.
3)
Bauksit
Bauksit adalah
sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat
untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia
memiliki
potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai
1.262.710 ton.
Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk
industri dalam
negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di
daerah
Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4)
Pasir Besi
Pasir besi
dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas
penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra,
Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).
5)
Emas
Emas umumnya
dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira
ESDM, produksi
emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton.
Berikut ini
tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika),
Kalimantan
Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi
Utara (Bolaang
Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).
2.
Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas laut
Indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh luas
wilayah Indonesia, yaitu 5,8
juta km2. Di
dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam
yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber
daya laut Indonesia tidak
hanya berupa
ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti
minyak bumi, nikel, emas,
bauksit, pasir,
bijih besi, timah, dan lainlain
yang berada di
bawah permukaan laut.
Kekayaan yang
dapat dimanfaatkan dari
sumber daya
laut yang lain adalah sumber
daya alam
berupa mangrove, terumbu
karang, dan
lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir.
a.
Perikanan
Sumber daya
perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut
di Indonesia
yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang
besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
b.
Hutan Mangrove
Selain ikan,
kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah
pesisir berupa
hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu
karang. Hutan
mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut.
c.
Terumbu Karang
Selain memiliki
hutan bakau dan
perikanan,
terumbu karang juga merupakan
salah satu potensi kelautan
Indonesia.
D.
Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia
adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang
sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl
Population Data Sheet/WPDS, 2015).
1.
Jumlah Penduduk
Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan
Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat
di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika
Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2.
Persebaran Penduduk
Persebaran atau
distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk
dapat dikenali dari kepadatan penduduk.
BAB
2
INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA sosial
A.
Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah
satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan
manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat
di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama
dengan ibu atau pengasuhnya.
Berlangsungnya
suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa
faktor, antara
lain sebagai berikut.
a. Faktor
imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau
kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan
bermain masak-masakan
karena melihat
ibunya pada saat memasak di dapur.
b. Faktor
sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
Contohnya, seorang pasien yang akan berobat
ke seorang dokter, pasien
tersebut akan
cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan
adanya rasa
sugesti pada dokter tersebut.
c. Faktor
identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan
atau
keinginan-keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain.
Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,
sehingga semua
tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor
simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah
dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan
apa yang dilakukan, dialami,
atau diderita
orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang
tertimpa
musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha
membantunya.
manusia
dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut!
1. Jumlah
pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2. Berlangsung
secara timbal-balik.
3. Adanya
komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
yang
disepakati.
4. Adanya suatu
tujuan tertentu.
Berlangsungnya interaksi sosial di dalam
masyarakat terdapat aturan yang
mengatur perilaku manusia dalam
berinteraksi.
a.
Proses-Proses yang Asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau
sekelompok orang melakukan
interaksi
sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.
1).
Kerja sama
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai
suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama.
2).
Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk
pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu
pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
3).
Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan
bertingkah laku dalam
menghadapi
perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan
tindakan.
B.
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan
Lembaga
Sosial
Interaksi
sosial adalah kunci dari semua
kehidupan
sosial, karena tanpa interaksi
sosial
tidak mungkin ada kehidupan
bersama.
Bertemunya orang perorangan
atau
kelompok dalam pergaulan hidup
akan
menghasilkan suatu kelompok sosial
yang
hidup bersama yang membutuhkan
suatu
aturan. Sehingga melahirkan
lembaga
untuk memenuhi berbagai
kebutuhan
hidup manusia.
1.
Pengertian Lembaga Sosial
Apabila kamu
perhatikan kegiatan yang dilakukan manusia yang ada di
sekitar tempat
kamu tinggal dari pagi sampai sore hari, mereka sibuk bekerja,
berdagang, ke
sekolah, ke sawah, atau ke laut.
a. Cara (Usage)
Cara lebih
terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat.
Penyimpangan
dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman
berat akan
tetapi hanya sekedar celaan.
b. Kebiasaan (Folksway)
Kebiasaan
adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang
sama.
c. Tata
Kelakuan (Mores)
Kebiasaan itu
kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur
kelakuan
bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan
dan jika
terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi.
d. Adat
Istiadat (Customs)
Tata kelakuan
yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan
masyarakat yang
mengikat para anggotanya.
2.
Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial
Dalam
masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis
lembaga sosial
dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling
melengkapi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Lembaga sosial
tumbuh karena
kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan
kehidupan
bersama. Jika dalam suatu masyarakat tidak ada lembaga sosial,
maka kehidupan
dalam masyarakat akan mengalami kekacauan.
Setiap lembaga
memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan
yang saling
melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis
dan fungsi
lembaga sosial.
a.
Lembaga Keluarga
Keluarga
merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu
dan anaknya.
b.
Lembaga Agama
Lembaga Agama
adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam
masyarakat yang
telah dirumuskan dan dibakukan.
c.
Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi
bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan
antar manusia
dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
d.
Lembaga Pendidikan
Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
e.
Lembaga Politik
Secara
etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti
kota atau
negara kota.
Lembaga politik
merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang
berkembang di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Pemerintahan Daerah
6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
7. Partai Politik